“Aku nggak pernah membayangkan kalau aku bisa sedekat ini dengan dirimu” jelasku setelah bisa menguasai keadaan. “Boleh-boleh… Lagian aku sendirian kok” sahuntuku meyakinkan. Bokep colmek “Aku juga selalu berhayal tentang dirimu” jelasnya lagi. “Selamat malam Om, Tante dan juga Ananda” tegurku sopan. Sejujurnya aku memang mengagumi pesona Ananda yang kayaknya bakal jadi bunga kampus nantinya. “Perkenalkan nama saya Adietya, teman Ananda satu kampus” dengan ramah dan sopan aku memperkenalkan diri di hadapan kedua orang tua Ananda.Yang juga disambut dengan ramah oleh kedua orang tua Ananda. “Kamu tahu khan, kalau di kampus banyak cowok yang menaksir kamu” terangku kemudian. “Diet, sejak awal perkenalan di cafetaria, hatiku sempat berdetak entah kenapa” terangnya kemudian. Dengan mantap, kembali aku menyampaikan pesan khusus. Setelah berkenalan dengan kedua orang tuanya dan terlibat obrolan yang panjang, akhirnya aku tahu kalau Ananda adalah anak semata wayang di keluarganya. “Aku sudah banyak menceritakan tentang dirimu kepada Papa dan Mama, makanya mereka percaya kalau aku pulangnya bersama kamu” terang Ananda meyakinkan aku.
