Aku memujuk kak Esah agar tenang dan biarkan aku saja yang bertungkus lumus. Bokep asia Kak Esah biarkan je. Aku menyangkung di belakang kak Timah. Aku stim teramat sangat melihat bontot besar yang berkain batik. Sewaktu aku melalui denai yang merupakan salah satu jalan pintas, aku terserempak dengan kak Esah yang juga sedang melalui jalan yang sama dan juga hendak pergi ke rumah ketua kampung. Paling mengejutkan adalah dia mengatakan adakah aku gatal dan aku menjawab sememangnya aku gatal melihat bontot yang cantik miliknya itu.Kak Timah berhenti di muka pintu dan dengan membelakangi ku dia melentikkan bontotnya. Masa tu aku sengaja datang ke rumah dia. Paling mengejutkan adalah dia mengatakan adakah aku gatal dan aku menjawab sememangnya aku gatal melihat bontot yang cantik miliknya itu.Kak Timah berhenti di muka pintu dan dengan membelakangi ku dia melentikkan bontotnya. Paling kelakar adalah sempat juga dia kentut kepada ku. Batang ku menempel di bontot kak Timah menikmati lenggokkan daging empuknya yang berlemak.
