Aku menungging dan perlahan Dodi menusukku dari belakang. Bokep colmek Dadaku begetar ketika menutup HP. Bulan depan untuk satu mingu dan bulan depannya lagi untuk tiga hari dan seterusnya tiap bulan tiga hari minum ramuannya. “Aku sudah tak tahan, sayang…” bisiknya.“Bagaimana, kan masih belum kering?” kataku.Akhirnya kami sepakat, kami harus pindah kamar ke kamarnya. Blur..!!! Itu biasa kulakukan, karena di rumah tak ada yang melihat. Uangnya bisa terkumpulkan dengan baik di salah satu bank. Aku melawan sekuat tenagaku. Aku melihat cucuku tertidur dengan pulasnya. Dodi mengisa-isap buah dadaku bergantian. Kami maju bersama. Aku menyuruhnya untuk menikah lagi, Tapi Dodi yang kini sudah berusia 25 tahun itu, tak mau menikah. Kini bukan bibirku lagi yang dikecupnya, tapi buah dadaku sebelah, sudah berada dalam kulumannya dan sebelah dia remas. Pasti cucuku pulang sekolah. Untung orang yang mendengarnya tidak menangkap.“Kita mau makan apa, sayang?” kata Dodi padaku saat kami memasuki restoran.




















