Aku mengalah. karena pembantu akan pulang pukul 17.00.Sepanjang jalan kami tersenyum dan kami bercerita tentang apa saja. Link bokep Semuanya sudah terpenuhi, Ma.” katanya sembari terus memompa tubuhku.“Tidak, Dodi… aku mamamu, sayang…” kataku terbata-bata dan tanpa sadar aku sudah memeluknya juga.“Aku tak mau menikah lagi, Ma. Tubuhku seperti menggigil dan aku merasakan diriku kembali melayang. Perlahan aku memasukkannya ke dalam mulutku.“Sayang, jagan kena giginya dong. Aku berjemur di atas kursi malas di halaman belakang yang dipagari tinggi pada sebuah taman kecil. Aku membutuhkan Dodi, anakku. Aku merasakan tembakan spermanya berkali-kali dalam vaginaku. Setiap lima jam harus diminum. Aku menjambak rambutnya. Enak, sayang…” desahnya.Aku terusmelakukannya dan aku juga merasakan kenimatan. Kemudian wajahnya sudah berada diantara kedua pahaku. Aku sudah tak mampu menahan nikmatku. Dia memberiku ramuan untuk dua minggu. Aku direbahkannya. Tak pernah!***Tak terpikirkan selama ini.




















