Aku menurut dan memejamkan mataku.Setelah beberapa saat aku memejamkan mata, aku mulai bisa memperhatikan dengan telingaku apa yang dari tadi tidak kuperhatikan, aku mulai bisa merasakan apa yang dari tadi tidak kurasakan. Kuperhatikan wajah Mbak Viona mirip ayahnya sedang Sarah mirip ibunya. Bokep indo terbaru Mbak Viona membuka mata, kemudian bangun dari sandarannya dan mendekatkan kepalanya padaku.“Gimana, Mbaknya mau di-embat juga?” ledeknya sambil berbisik.“Kan lain jurusan,” aku membela diri. Sebelum keluar dari mall Mbak Viona sempat memberiku sobekan kertas, tentu saja tanpa sepengetahuan Sarah.“Baca di rumah,” bisiknya.Aku lega melihat Mbak Viona datang ke counter bus PATAS AC seperti yang diberitahukannya lewat sobekan kertas. Selebihnya kami lebih banyak diam sambil tiduran selama perjalanan.Yang disebut kamar kos oleh Mbak Viona ternyata sebuah faviliun. Akhirnya aku duduk kembali.“Dik, kamu pacaran sama Nita ya?” tanya Sarah setelah ruangan sepi, tinggal kami berdua. Kalau sampai kamu lakukan, aku tidak akan pernah memaafkan kamu!” Aku terbangun, rupanya dalam tidurku aku bermimpi Mbak Viona memperingatkanku tentang Sarah, adiknya.




















