“Kamu manis sekali, Von.” bisiknya lagi, sambil melepaskan kacamata saya yang minus tujuh. Tanpa rasa risih, Jenny menanggalkan celana panjang dan raincoat-nya. Bokep crot Saya mencoba untuk berontak secara halus. Meski tidak besar, ruangannya tertata rapih dan dipenuhi perabotan kelas menengah, penghangat listrik, seperangkat laptop, juga ponsel (yang pada tahun itu belum begitu populer). Namun Jenny berjalan dengan cuek, sambil sesekali menyapa orang di sekitar situ dengan akrab. Wanita itu tersenyum dingin, dan berkata lirih, “Maaf Ivon, aku cuma mengerjakan tugas, demi keselamatanku sendiri.”
Lalu ia berpaling ke arah dua rekannya sambil memberi kode mengajak pergi. Betapa tidak, rasanya nikmaat sekali. Namun apa yang terjadi siang ini seperti membuat saya tidak mungkin melupakan kejadian malam itu. “Berikan langsung pada mereka!” ujar Pak Smith yang masih berdiri dengan gemetaran. Sambil hanya mengenakan kaos oblong dan celana dalam, ia mondar mandir di situ.
