Tapi sekali lagi, aku memang pengecut. Kami bertiga hanya duduk terbengong-bengong menatap keluar jendela. Bokep jepang “Thanks ya, Vi”. Ada apakah ini, Tuhan?Hari itu hujan cukup deras mengguyur kota Cirebon, hingga akhirnya di kantor hanya tersisa aku, Evi dan satu teman lagi. Akhirnya kami memisahkan diri dari keramaian. Setelah keringat kami mengering, Evi pun menggandeng tanganku menuju Kamar mandi. Kira-kira delapan tahun yang lalu, aku merantau ke kota udang, Cirebon. Semua pria pasti langsung jatuh hati pada Tia bila melihatmya. Tia memeluk erat tubuhku dari belakang, sambil bibirnya sesekali ditempelkan diarea sensitifku, di belakang telinga dan payudaranya yang kenyal menempel lembut dipunggungku, membuat darahku naik sampai di kepala.Terdengar bisikan suaranya yang manja “Terasa ngga ?”. Tia memeluk erat tubuhku dari belakang, sambil bibirnya sesekali ditempelkan diarea sensitifku, di belakang telinga dan payudaranya yang kenyal menempel lembut dipunggungku, membuat darahku naik sampai di kepala.Terdengar bisikan suaranya yang manja “Terasa ngga ?”.




















