Begitu kedua kakinya terlepas dia sempat berontak. Sadar aku sudah berkali-kali bertanya itu, dia dengan gugup berusaha menarik nafas panjang dan menggigit bibir bagian bawahnya berusaha mengendalikan nafasnya yang sudah ngos-ngosan dan menjawab, “Mmm… iya.. XNXX bokep di situ mmmhhh aaah!” tanpa sungkan-sungkan lagi dia mengekspresikan kenikmatannya. “Cepat lepasin Ko!” Irene mengulangi perintahnya, kali ini lebih keras suaranya. Tampak wajahnya yang merah padam penuh dengan peluh, nafasnya berat terasa menerpa wajahku. Kupegang penisku dan langsung kuarahkan ke vaginanya. mmhh”, Irene terus meracau. “Koko gila luu yah!” Aku merasakan sensasi aneh melihat payudara dan liang kemaluan adik pacarku ini. “Makasih juga ya Ko, kamu juga hebat”, suatu pujian yang biasa kuterima.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Begitu kedua kakinya terlepas dia sempat berontak. Jelas beda dengan waktu-waktu dulu kalau mengintip dia ganti baju di kamarnya.Sekarang aku melihatnya dengan cara yang berbeda.
