Kembali aku dan Tomi melanjutkan tidur berpelukan dengan tubuh masih sama
sama telanjang, selimut menyatukan tubuh kami di atas ranjang.Belum lelap tidurku, kembali telepon berbunyi, Tomi mengangkat dan langsung menyerahkan ke aku, dengan
mata agak tertutup kuterima juga. Bokep hot “Siapa ya?” tanyaku
mendekatinya, suaraku tertimpa kebingaran musik yang semakin menggelegar. Kubiarkan dia menikmati saat saat orgasmenya,
dicengkeramnya buah dadaku dengan kerasnya hingga terasa sakit, tapi aku diam saja.JJ mencabut penisnya begitu selesai dan menghempaskan tubuhnya di ranjang, tentu saja kelelahan yang
hebat setelah bercinta cukup lama dengan penuh gairah menggebu. Kembali teriakanku
terdengar beberapa menit kemudian saat kurasakan kepala kelinci itu membesar dan berdenyut kuat. Goyangan pinggulku semakin cepat, ingin segera kutuntaskan tugas berat ini dan aku yakin Pak Taryo
tak bisa bertahan lebih lama lagi, apalagi dengan sedikit berpura pura mendesah nikmat.Dugaanku benar, dari raut wajahnya tampak dia sudah dekat dengan puncaknya.“Keluarin di luar aja” pintaku sambil pura pura mendesah, rasanya tak rela kalau vaginaku dikotori
spermanya.Tapi terlambat, belum sempat aku memperhatikannya lebih lanjut tiba tiba kurasakan tubuhnya

















