Aku juga bingung mau ngapain, turun atau diam di mobil saja. Bokep indo live Akhirnya lama-lama aku jadi sering menelepon Vera. Terakhir, dia memberiku Compact Disc album Shania Twain, Vera bilang dengerin “You’re Still The One” dan jam tangan merek Omega Sport (aku tahu ini jam mahal). Senyumnya itu lho, bikin dia semakin cantik saja.Akhirnya kuantarkan Vera pulang, rumahnya di kompleks perumahan elit di jalan Sukarno-Hatta (By Pass), biasanya yang menempati orang-orang Chinese kaya raya. Itu resikoku. Hari minggu kuajak jalan Vera, dan ternyata dia tidak menolak. Oh iya, hari Sabtu aku dan dia nggak libur. Pokoknya the show must go on!Besoknya, pagi-pagi dari kantor kutelepon ke kantor dia, yah.. Kulitnya putih (khas Chinese), tingginya kira-kira 165 cm, cukup tinggi untuk ukuran cewek, rambutnya pendek di atas bahu, warna rambutnya hitam kecoklat-coklatan, matanya juga coklat, wah… seksi sekali, dia memaakai stelan blazer merah, dan bawahannya dia pakai celana panjang, dengan juga warnanya (satu stel deh pokoknya).




















