Masuk. Bokep china Baru saja menggagahiku… aku mau digagahi. Beberapa perempuan mengajakku juga. Bagaimana kalau mereka melihat kita… jalan berdua? Kalau dikasih madu di sini, enak ya… tapi… saya kok lemes sekarang…”
“Kak Edo… saya masakin apa buat makan?”
“Mie?”
“Bentar ya…” Selesai mandi, dan mengeringkan badan, aku bergegas ke dapur.Telanjang berbalut handuk saja, toh hanya ada kami berdua. Kekuatannya. Tapi aku tersenyum lebar, dengan mata basah, aku berbisik di telinganya,“Kak Edo… saya kini milikmu.”
“Sayaannnggg….” desahan berat itu menggetarkan jiwaku. Aku merasa seperti kena setrum, tdk bisa menahan erangan nikmat.Aku membenamkan wajahku di permukaan ranjang yg basah. Tapi, kalau boleh, sekali ini, Biar saya melayani. Bagaimana aku bisa mengatakannya? Ia berasal dari keluarga kaya raya. Ggrraaahhhhh….. Tapi, saya bahagia kalau bisa melayani Kak Edo bercinta…”Aku meraih penisnya yg lemas itu. Masuk. Konon, budak tdk boleh banyak bersuara, bukan? Kekuatannya. Memenuhi diriku. Menatap matanya, lelaki yg telah mendapatkan seluruh hati dan tubuhku.“Tuan kan hanya liburan.
