Tangannya menggerayangi tubuhku, mengusap-usap celanaku yang menggembung, sedangkan aku meremas-remas buah dadanya yang masih cukup ranum untuk wanita seusianya.Lama kami bercumbu di atas sofa, lalu Ibu Diva menggamitku untuk memasuki kamarnya, dan kami meneruskan cumbuan sepuas-puasnya. Bokep jilbab Ketika waktu telah menunjukkan saatnya, kami keluar dari resto tersebut disambut dengan gerimis, berlari-lari menuju mobil untuk meluncur ke cafe yang dimaksud. Aku yang sudah naksir dengannya pun tak menolak dengan ajakan tante Diva itu. Sambil terpincang-pincang, Ibu Diva membawakan segelas teh manis hangat untukku, dan duduk di sampingku. Namun dibalik umurnya yang sudah gak muda lagi tersimpan tubuh yang sangat aduhai sekali, gak kalah dengan gadis remaja saat ini. Disela makan siang tante Diva juga sempat memberitahukan kepadaku tentang anak perempuannya yang juga sydah dewasa. habis enak dan ngga bisa nahan lagi, ngga jadi anak khan nanti?” Tanyaku“Enggak, santai saja, sayang!” Katanya manja sambil mencium pipiku“Emm..,Mbak!” Tanyaku“Apa sayang?” Jawabnya“Kapan-kapan boleh minta lagi, nggak?”“Anytime, anywhere, honey!” Katanya sambil memelukku dan melumat bibirku.Setelah kejadian itu,




















