Malam itu bundaran HI didatangi Kapolri yang meninjau dan ‘menyerah’ melihat massa yang telah bergerombol untuk pawai dan kampanye, karena jadwal resminya adalah pukul 06.00 – 18.00.Saat aku kembali, gerombolan Diana masih ada di sana.“Saya ke kantor dulu ya, memberikan kaset rekaman dan hasil photoku. Bokep india Yang pacaran, ya pacaran. Bukankah ____ (nama partai) baru besok kampanyenya?”. Akhirnya aku desakkan batang kemaluanku dengan cepat dan tiba-tiba agar Diana tidak sempat merasakan sakit,dan ternyata usahaku berhasil, kulihat wajah Diana seperti orang yang sedang merasakan kenikmatan yang luar biasa, matanya setengah terpejam, dan sebentar-sebentar kulihat mulutnya terbuka dan mengeluarkan suara. Dan Diana pun merasakannya.“Aduh Mas Ray, udah mentok, jangan dipaksain teken lagi, perut saya udah kerasa agak negg nih, tapi nikmat…., aduh…, barangmu gede banget sih Mas Ray…”Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku ke kiri, lalu ke kanan, memutar, lalu kembali ke depan ke belakang, ke atas lalu ke bawah. “Tentu dong.










