Seketika tangan mang Cecep menarik tubuhku, menggendongku dan merebahkanku ditempat tidur. Bokep asia Mang Cecep dengan telaten memandikanku. Silahkan masuk jawabku spontan tanpa ada risih sekalipun padahal aku baru saja bertemu langsung. Beberapa detik kemudian aku menjadi kaget luar biasa karena ada sebuah ciuman yang mengarah ke bibirku, semakin lama semakin hangat yang membuat getaran ditubuhku semakin tidak dapat kucegah.Ciuman Mang Cecep dibibirku membuatku lupa bahwa aku telah bersuami. Kini kami berdua dalam keadaan bertelanjang dada. Tidak menunggu terlalu lama CD merahku dilempar entah kemana, dan mang Cecep sedikit terkejut mendapati vaginaku bersih tanpa sehelai bulu rambutpun.Aku yang sudah tinggi birahiku sempat bertanya: “Kenapa Mang ?”, dengan mata nanar dan kagum mang Cecep menjawab, vaginamu sangat indah, menggiurkan dan membuat penisku berdenyut- denyut Ani. Saya, Cecep, pemuda yang biasa menemani Anda bermain Poker dan tempat Anda berkeluh kesah, begitu ucapnya sambil tersenyum.




















