“Sudah, Pak”, jawabnya pelan dengan raut muka lesu. Kedua tangannya bertumpu di atas meja sekretariat. Bokep “Aduh, lelah sekali rasanya hari ini”, keluhnya pelan. “Bapak mencari ini ya…”, tiba-tiba terdengar suaranya sayu sambil menunjukkan kantong kecil putih di tangannya. Lalu ia minta untuk mengganti posisi. Segera saja aku menuju WC di ruang atas. Belum lagi kalau aku berdiri di hadapannya (saat memberi instruksi), ia selalu memperhatikan bagian bawah perutku, mula-mula aku risih dibuatnya, karena takut kalau-kalau ketahuan oleh isteriku, tapi saat kupandang wajahnya, ia malah tersenyum-senyum genit. Belum lagi kalau aku berdiri di hadapannya (saat memberi instruksi), ia selalu memperhatikan bagian bawah perutku, mula-mula aku risih dibuatnya, karena takut kalau-kalau ketahuan oleh isteriku, tapi saat kupandang wajahnya, ia malah tersenyum-senyum genit. Melihat keadaannya itu, aku segera mengambilkan air minum, timbul niatku untuk tidak membuang-buang lagi kesempatan itu, kurogoh kantongku, wah ternyata tidak ada, ya…, aku memang mencari serbuk perangsang untuk dimasukkan ke minumannya nanti. “Pak Ivan, Bapak nggak perlu pakai ini




















