Dia menjilati seluruh permukaan vaginaku sampai agak kering,“Sayaang… puas kan…” bisiknya lembut namun aku sama sekali tak menjawab, mataku terpejam rapat namun mulutku tersenyum bahagia. Bokepindo Dia hanya merasakan betapa liang vaginaku yg hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat penisnya. Lima detik kemudian, dia melepaskan kecupan bibirnya dari bibirku. Dia melepaskan kecupan dan pelukanku.“Gerah nih sayang, aku buka baju dulu yaah sayang”, katanya sambil terus mencopot kancing kemejanya satu persatu lalu dilemparkan sekenanya ke samping.Kini dia benar-benar polos dan telanjang bulat di hadapanku. Dia mencoba untuk membuka bibir vaginaku agak lebar, namun aku vaginaik kecil karena sakit.“aawww mass.. “Nana sayang, Mas sekarang juga nggak perjaka lagi”, balasnya mesra.Kami sama-sama tersenyum. Terus diemut yg”, erangnya.Kemudian giliran dia, aku disuruhnya berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub agar siap mendapat serangan oralnya. “Mas gitu sih”,aku tetap merajuk kepadanya, aku menarik lepas tanganku dari genggamannya dan berjalan menuju ke sofa ruang tamu.Saat itu aku mengenakan celana ketat dari kain yg cukup tipis




















