Satu kosong dan satu lagi ada yang sedang mandi sehingga bisa kulihat kontolnya. Lalu laki-laki yang tadi kencing berkata,“Ke belakang yuk?”
“Belakang mana Bang?” tanyaku. Bokep rusia “Kalau kau mau, datang sajalah, barang baru” ujar laki-laki yang ternyata bernama Arip sambil menyenggolkan bahunya di tanganku.Aku kontan saja malu bukan kepalang. Tapi kepala kontolnya memang terlalu besar sehingga susah sekali masuk. Sementara kontolnya yang masih mengeluarkan lelehan pejuh di usap-usapkan ke kontol dan jembutku. “Tenang saja aku nggak bakal berbuat jahat, aku cuma mau ngelepasin pejuh di kontolku, liat biji pelerku sedikit membesar, kayaknya kepenuhan” katanya lagi.Akhirnya aku mengangguk dan kami berjalan keluar setelah ia membereskan celananya.“Hei, tak usah bayarlah,” katanya saat aku akan mengeluarkan uang untuk membayar jasa WC. Nggak narik?” tanya Arip.Luar biasa..!! Terasa sekali aroma khas bagian itu yang jarak terjamah. Aku melirik ke arah dia sekali lagi dan kali ini dia membuat gerakan mengocok di kontolnya.