Masih terasa tangannya dipunggung, dada, perut, paha. Akumakin membenamkan wajah di atas tulisan majalah.Halo..! Bokep barat Aku menanti dengandebaran jantung yang membuncahbuncah. Ia menekannekan agak kuat. Tetapi,bayangan itu terganggu. Kesempatan tidak akan datangdua kali. katanya manja lalu melepaskansergapanku.Masih sepi ini..! Tidak lama wanitaitu mengetuk langitlangit mobil. Lalu ia memijat lutut. Betulbetul keras. Aku harusmemulai. Jam berapa aku berangkat. Kalau potong rambutya masuk ke tukang pangkas di pasar. Juniorku tegang seperti mainananakanak yang dituip melembung. Ayo..!Aku masih diam saja. Ini garagara ibukumenyuruh pergi ke rumah Tante Wanti. Pintu salonkubuka.Selamat siang Mas, kata seorang penjaga salon,Potong, creambath, facial atau massage (pijit)..?Massage, boleh. Wajahku mulai panas. Tapi sayagerah. Aku terlambat setengah jam.Padahal, wajah wanita setengah baya yang di lehernyaada keringat sudah terbayang. Hap.Mau pijit lagi..? Toh masih ada hariesok.Aku bergegas naik angkot yang melintas. Bayar arisan.Tidak apalah hari ini tidak ketemu. Iatidak lagi dingin dan ketus. Ia malah melengos. Oh.., aku hanya dapat menunduk,melihat kakinya yang bergerak ke sana ke mari diruangan sempit itu.
