PELINDUNG DAN PENJAGASebelumnya aku pernah dengar kalau pemandian air hangat yang kutuju ini banyak orang yang mandi telanjang. Bokep montok Kenapa aku dipanggil tuan? Sederhana sekali. monggo mas…”Mereka berdua berdiri lalu berpakaian tanpa mengenakan celana dalam lagi. Ini sepertinya polisi atau tentara jawa kuno.“Apa salahku?” ucapku dalam bahasa sepertinya bahasa jawa kuno. Sejuk lebih tepatnya.“Dua ribu mas parkirnya sekalian…” ujar tukang parkir.Kuulurkan uang dua ribuan.Tempat pemandian itu sangat sederhana, hanya tembok segi empat dengan lubang berbentuk kotak sebagai pintu yang ditutup tirai seadanya. Aku sendiri kini dalam kegelapan di bawah kehangatan air panas.Terdengar suara motor parkir. Kain yang dipakainya berbeda dengan gambaran busana jawa yang sering ada di film atau di sinetron. Tangannya menahan tanganku supaya berhenti atau memelankannya. Tapi terlempar ke masa lalu membuatku sangat bergairah. Mata air panas sepertiini adalah anugerah bagi daerah daerah yang berada di kawasan dekat dengan gunung berapi baik aktif maupun tidak. Aku bingung dengan apa yang terjadi.Dua orang berpakaian jawa kuno masuk dengan membawa tombak.“Sebaiknya









