Gumamku dalam hati. Bokep rusia “Tapi teh, dia juga nanyain teteh lho. “Hahahahhaa, serius amat sih ngejemurnya.” Kataku sambil tertawa terbahak-bahak. Kucatat di hp ku. Bahkan kami pernah melakukan disiang bolong, ditempat umum. Terdengar pula nafas Budi ikut menjadi cepat. “Rel, kemaren-kemaren ada cwo yang pake jaket coklat siapa?” Tanyaku. Khususnya abege-abege yang broken home. Aku memang wanita yang malas berbasa-basi, kalau ada maunya, langsung bicara saja. Kata ortuku, kasian mereka yang jauh dari orang tuanya.Aku jarang sekali keluar kamar, meski mereka datang, aku selalu diam didalam kamar. Hingga suatu hari, pembicaraan kami mengarah pada selangkangan. Tanpa lama-lama lagi, aku memeluknya erat dan sedikit menggigit pundaknya agar tidak teriak. Sialnya aku gak bisa mendesah dan teriak. Itu si Budi. Dia jongkok dihadapanku yang terduduk di atas toilet. Khususnya abege-abege yang broken home. Aku menurutinya. Tengah malam itu kami sudah berdua didapur yang remang-remang. Tumben sih teteh tanya-tanya orang yang datang kerumah, biasanya juga cuex.” Lanjutnya sambil cengengesan.
