Walaupun Sari sudah merasa cukup, dipenuhinya kemauan pejantan mudanya itu. Akhirnya baru menjelang subuh Iman beranjak pergi untuk kembali ke kamarnya. Bokep montok Sari … Sayang … Aaah” Begitu Iman menyemburkan ’sperma’nya ke dalam ‘vagina’ Sari, ujung kepala kemaluannya berdenyut-denyut. Karena dipegang-pegang ‘daging berurat’ milik Iman kembali mengeras penuh. Sari segera membersihkan ‘barang kepunyaan’ Iman dengan handuk. Tapi ingat … Jangan sampai keluar di dalam ya.” Pelan-pelan Iman mendorong ‘batang keras’nya memasuki ‘liang kenikmatan’ Sari. Sebaliknya Iman agak malu-malu pada awalnya, tapi akhirnya menjadi semakin berani.Dilepasnya gaun malam Sari, sambil diciuminya lehernya yang ramping, panjang dan molek itu. Terus menerus dilakukannya hal ini sampai ‘vagina’nya mulai basah.Lalu ditatapnya Iman dengan pandangan yang tajam. Tidak lama kemudian dicapainya ‘orgasme’nya yang pertama. Biarpun punyanya nggak sebesar itu.” Setengah kurang percaya Sari bertanya, “Iman? Iman sekarang nampak lebih baik penampilannya daripada waktu-waktu sebelumnya. Begitu juga dengan Iman. “Puas Sayang, puas sekali” Dalam keheningan malam mereka berdua terbaring saling berpelukan, sampai Iman merasa tenaganya pulih.




















