perjalanan Bocil Cantik Turun Naik Botol Rexona: moving on, teman baru, dan landskap. Bokep Visual cantik, pesan optimis. Minus: episodik. Tetap menguatkan. Klik tonton.
“Jiah!”Saya kaget waktu Juragan mencubit-cubit pentil saya.“Gimana Denok, kamu suka dicium seperti tadi? Selain Simbok, orang-orang yang biasa nonton kami menari kok semuanya bilang saya cantik. Saya juga nggak pernah merasa sendirian lagi.“Uohhh… buang di dalem boleh gak Neng?” tanya supir yang di depan saya.Saya ngangguk. Kini hari-hari saya dihabiskan mengurus Juragan dan membantu Juragan menjalankan toko beras. Kamar tidurnya. Kulit tangan Juragan bersentuhan dengan kulit paha saya, dan saya makin deg-degan. Memang dulu penampilan penari saya yang membuat Juragan kesengsem, dan memang dengan berpakaian seperti itulah saya jalani malam pertama kami. Juragan terus memain-mainkan itil saya tanpa ampun. Haduh, Simbok, Bapak, maafkan saya. Kami sama-sama nggak sadar hidup di Ibukota begitu beratnya. Itu… Kok ditempel ke anu saya?!” kata saya. Saya menengok, melihat uang itu. Seminggu lebih saya di kontrakan saja karena terlalu sedih. Biasanya seharian menari saya tidak pernah dapat uang sebanyak itu.
