“Sabar ya Mas…” katanya melepas pelukan. Kaca nako yang dilapisi “glass film” gelap memungkinkan Aku melihat bebas ke ruangan besar itu tanpa dilihat penghuninya. Bokep rusia Secara keseluruhan bentuk badannya oke. “Telungkup dong Mas.”
Aku membalik tubuhku. Ini memberiku kesempatan untuk mengerem nafsuku yang tadi hampir meledak. “Silakan pilih,” katanya sambil menutup kaca nako itu. Mulailah servis ketiga…Diciuminya perutku, terus turun ke pahaku, kanan dan kiri sampai ke dengkul. Rasanya Bung! “Mas ini gak sabaran ya?”
Tak ada nada marah, masih ramah. “Sreeng”. Kalau tidak, mungkin Aku sudah menyiram maniku ke dada Yeni. “Yeeen, tamu,” teriaknya. “Yeni mandi dulu ya Mas.”
“Ya, cepet ya.”Keluar dari kamar mandi Yeni berbalut handuk. “Hi… manja,” tapi tangannya bergerak membuka kancing kemejaku, lalu singletku, kemudian ikat pinggangku. “Sreeng”. Rasanya Aku tak menemukan “calon” lain sebaik Si Dada montok. Salah satu dari mereka langsung bangkit dari duduknya begitu melihatku. Tak ada pesaing begini memberiku keleluasaan untuk berpikir sebelum memutuskan. Yeni menduduki pantatku.




















