kamu ijinkan saya bekerja..?”
Mas Hadi mengangguk mesra sambil menatapku kembali.Sambil tersenyum, perlahan dia dekatkan wajahnya ke wajahku dan mendaratkan bibirnya ke bibirku. Bokep Aku tidak kuasa membendung perasaan itu, dan jariku mulai menemukan lubang kemaluanku yang berlendir itu. “Sialan luh. Maka aku pun mengambil handuk yang berada di lantai. “Halo.., Rida. Tubuhku semakin merinding. Mas Sandi beranjak dari duduknya dan berjalan entah ke arah mana, karena pada saat itu mataku masih terpenjam seakan enggan terbuka.Entah berapa lama aku terlelap. Sementara mulutnya menciumi pusar dan sekitarnya. Lalu tubuh Yanti mendekapku. Ohhh.., nikmatnya semua ini.Dan setelah aku puas, barulah kuhentikan hayalan-hayalanku itu. Dengan sedikit berbohong, aku minta ijin untuk menginap di rumah Yanti. Beda sekali dengan penis Mas Hadi yang kumiliki. Karena udara sedikit dingin, kubalut tubuhku dengan selimut dan mulai berdiri.Ketika berdiri, sedikit kugerak-gerakan tubuhku dengan maksud agar rasa lemas itu segera hilang. Iseng-iseng kami pun saling menyentuh bagian tubuh kami masing-masing. Aku kembali gelagapan, kembali resah dan tubuhku semakin panas.