Aku dan adik-adikku selalu kompak membela Mama. Video bokep Biasalah, ngabis-ngabisin duit Mama. Pandanganku kualihkan ke lemari es. “Gila lo. Aku sampai melotot melihatnya. Jangan salah sangka dulu men. Malu. Jangan salah sangka dulu men. Karirnya melesat terus. Entahlah. Eits. Iya,” sahutku sambil mengangguk. Tanganku langsung mengocok batang kontolku yang sudah kukeluarkan dari celana renangku. Meski tak bisa memarahi kelakukan binal anak-anaknya, tapi Papa suka ngomel atau ngasih nasehat. Ngabisin duit Mama yang aku enggak tahu gimana caranya, selalu saja ada. Mataku yang sedang merem melek langsung menatapnya. Uang jajan tak pernah kurang. Aku tak ingin kehilangan momen yang indah itu sedetikpun. Dia sedang menenggak coca cola dari botol. Aku langsung ke dapur, ingin ngambil minuman dari lemari es. Dasar nakal. Meski begitu, aku dan adik-adikku tetap aja kompak membela Mama.Soalnya belain Papa juga enggak ada untungnya. Kok aku bisa mikirin kontol punya cowok lain sih? Tapi dia masih duduk di semester dua. “Benar Wil?” tanyaku. Kalau orang melihat kami saat itu,




















