Beberapa kali aku menelan ludah memandangi payudara Maya. Tak tahan aku melihat ayunya lubang kawin itu. Bokep rusia Waduh, penisku kok bangun yah?“Mau nggak Mas, tolongin Maya?”
“Ada upahnya nggak?”
“Iiih, dimintai tolong kok minta upah sih…”Cubitan kecil Maya kembali memburu di pahaku. Nggak marah?”
“Ya enggak, ngapain marah.”
“Sendirian dong dia?”
“Mas Andra kok nanyain Ersa mulu sih? Aku menggeliat-geliat menahan amukan asmara yang Maya ciptakan.Kaos pink Maya terjatuh di ranjang. Malu yah…”Maya melirik ke arahku dengan manja. Matanya masih terpejam rapat tapi bibirnya menyunggingkan senyum. Wuih, kok rasanya begini. Kupeluk dan kuciumi gadis yang baru memberiku kepuasan itu. “Mass… sakiit…” rintih Maya sambil memegangi vaginanya.Sekali lagi tak aku hiraukan rintihan itu. Justru rintihan-rintihan itu menambah rasa nikmat yang tercipta. Cuman lendir vaginamu yang cantik ini.”Maya tertawa mengikik ketika telapak tanganku kugosok-gogokkan di permukaan vaginanya yang telah basah. Ih, ereksiku naik waktu melirik pahanya yang makin kelihatan. “Maya bener mau?” Gayung bersambut nih, pikirku.
