Mana kamu ini lama lagi kalau main. Sekarang sudah jam 10, aku biasanya berangkat jam 11:30. Bokep hijab Kini Wawan menuruni tangga, rupanya hendak mengajak rekannya kemarin untuk bersama sama menikmati tubuhku. Betisku melejang lejang, pinggangku tertekuk ke belakang ketika aku menikmati orgasmeku dengan total. Wawan tersenyum penuh kemenangan, membuatku sedikit jengkel juga, tapi hanya sebentar, karena rasa nikmat langsung melandaku ketika Wawan mengulangi gayanya kemarin, ia memeluk pinggangku, dan menarikku berdiri. Namun selangkanganku terasa enak dan nikmat, seperti ada penis yang mengaduk vaginaku. Lalu aku menyisir rambutku rapi, dan duduk manis di ranjangku. Segera semprotan spermanya yang juga terasa asin dan gurih, membasahi kerongkonganku. harus… sekolah….”. Mungkin saja, karena kini aku sudah tak sabar lagi menunggu Suwito orgasme, karena aku ingin segera menjilati dan menyedot sperma lagi. Aku mengangguk senang, kemudian melebarkan selangkanganku selebar lebarnya, karena aku ingat penis pak Arifin ini berukuran raksasa. Nggak sopan tahu!
