Tapi malam ini, aku dan Eki benar-benar melakukannya dengan penuh kesadaran. Bokep jepang mana mungkin, dia khan masih ingusan. Orang pasti mengira aku selalu pakai cd, padahal sering aku malas memakainya. Walaupun demikian, banyak anggota jama’ah di situ yang berdiri berdesak-desakan.“Kita sini aja, Bu, kalau Ibu mau. Aku lihat kontolnya masih tegak mengacung ke atas. Yang kulakukan hanya memeluk suamiku erat-erat. Eki segera membalasnya dan mulai menggenjotku. Kami berpelukan lama dan saling berpandangan. Apalagi aku termasuk ibu-ibu yang suka pakai baju yang agak ketat. Dia memaksakan menggejot pantatku dengan cepat, tapi karena sangat sempit, genjotannya jadi tidak bisa lancar. Aku mengerang-erang sekarang. Dia tidak tahu akan menjawab apa. Aku benar-benar tidak habis pikir. Seolah-olah lobang pantatku menjadi eksklusif milik Eki, sementara lobang-lobangku yang lain dibagi antara Eki dan suamiku. Aduuh, apa yang akan terjadi?Kami berdua masuk ke rumah, aku tercekat tidak bisa mengatakan apa-apa. Hamil kali ini betul-betul beda dengan kehamilanku sebelumnya yang biasanya pakai ngidam gak karuan.
