Dark comedy Kenikmatan Ngentot Sama Om: satire, ambiguitas, dan insiden kacau. Bokep stw Plus: penulisan tajam. Minus: humor niche. Untuk selera khusus. Mulai.
Apa yang aku harus bilang, lho tadi kedip-kedipin mata, maksudnya apa? Aku terlambat setengah jam. Masih terasa tangannya di punggung, dada, perut, paha. Di mana? Aku meringis merasai sentuhan kulit jarinya. “Ngapaian sih di situ..?” katanya lagi seperti iri pada Wien.Aku mengambil pakaianku. Perempuan paruh baya itu pun masih duduk di depanku. Ah bodoh. Aku tahu di mana ruangannya. Tetapi aku masih betah di atas mobil ini. Aku membayangkan dapat menjepitnya di sini. Kantorku tidak lama lagi kelihatan di kelokan depan, kurang lebih 100 meter lagi. Tetapi, bayangan itu terganggu. Tangannya halus. Tapi masih terhalang kain celana. Aku memegang teteknya. Aku dipermainkan seperti anak bayi.Selesai dipijat ia tidak meninggalkan aku. Dari atas: Turun. Atau kesialan, karena ia masih mengangkat tabloid menutupi wajah? Dingin. Jari tangan mulai dingin. Keberuntungankah? Ia tersenyum melihatku.“Maaf Mas, sapu tangan saya ketinggalan,” katanya.Ia mencari-cari. Aku tidak berani menatap wajahnya. Junior berdenyut-denyut. Tapi saya gerah.” meloncat begitu saja kata-kata itu.Aku belum pernah berani bicara begini, di angkot
