Beberapa menit aku rebahan di atas ranjang membuatku mulai bisa menghilangkan rasa pening di kepalaku. XNXX bokep “Apa syaratnya, Mas?” tanyaku penasaran.“Rupanya dia menyukaimu, dia minta izinku agar kamu bisa menemani dia semalam saja”, ucap Mas Bambang dengan pelan dan tertahan. Aku makin tidak enak hati mendengar ucapan rayuan-rayuan gombalnya itu, Tetapi aku mencoba menahan diri, karena Mas Bambang berutang uang kepadanya.Dalam hati aku berdoa agar Mas Bambang cepat pulang ke rumah, sehingga aku tidak perlu berlama-lama mengenalnya. Aku hanya terdiam tak mampu mengomentari perkataannya itu.Aku masih shock memikirkan aku harus rela memberikan seluruh tubuhku kepada lelaki yang belum kukenal selama ini. Kalau tidak pasti aku sudah muntah mendengar kata-katanya itu.Begitu melihat Bondan, Mas Bambang tampak lemas. Tetapi aku tidak pernah mengeluh. Aku tahu dia akan meminta ‘jatahnya’ malam ini. Tetapi dengan pandangan nakal dia tersenyum,“Lebih baik saya menunggu saja Mbak, itung-itung menemani Mbak.” Aku agak risih mendengar ucapannya itu, lebih-lebih ketika melihat tatapan liar matanya yang seakan-akan ingin menelanjangi diriku.“Bambang tidak




















