Namun Lidya malah membalasnya dgn sinar mata yg saat itu sangat sulit ku artikan.“Kenapa kau menciumku..?” tanyaku polos. Apa saja yg aku inginkan, pasti dikabulkan. Bokep indonesia Apalagi sampai jatuh cinta. PadahaI waktu itu Lidya sudah dipengaruhi gejolak membara dgn badan polos tanpa sehelai benangpun menempel di badannya.“Kau..”, desis Lidya terputus suaranya. Namun aku disambut Lidya yg memakai baju seperti mau pergi ke pesta saja. Namun aku hanya diam saja, tak tahu apa yg harus kulakukan.Lidya kembali menghujani wajah, leher dan dadaku yg sedikit berbulu dgn ciuman-ciumannya yg hangat dan penuh gairah membara. Namun Lidya tampaknya juga tak peduli. Tak terlihat ada pesta. Namun tetap saja aku tak merasakan sesuatu.Dan tiba-tiba saja Lidya mencium bibirku. Memang tingkahku tak ubahnya seorang anak balita.Tangisanku baru berhenti setelah Bapak berjanji akan membelikanku motor. Apa saja yg aku inginkan, pasti dikabulkan. Entah kenapa, mungkin badan Bapak besar dan tangannya ditumbuhi rambut-rambut halus yg cukup lebat.Padahal Bapak paling sayang padaku.




















