Kulihat dari
sudut pandangku, kedua bagian bawah payudara Fitri yang menggantung
mempesona.Ukurannya lumayan juga. ke.. Bokep montok akh.. Mataku tidak berkedip melihat pemandangan hebat itu. Karena nafsuku sudah
sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.“Cerita doong..!” Andri kembali mendesak.“Mi.., loe mau pesta “assoy” lagi nggak?” aku memulai. ke.. Kemaluannya terasa begitu basah. Aaah..” teriak Fitri dengan lantang.Fitri terkulai lemas, sementara aku terus menyetubuhinya. Batang kemaluanku mengacung keras menandakan
nafsuku yang bergolak.“Gue pijat dulu yaa..” kata Andri.Kemudian Andri menjepit kemaluanku dengan kedua payudaranya yang montok itu. Lembut..”Fitri meraih dan membimbing kedua tanganku dengan tangannya untuk mengenggam payudaranya. Akhirnya kuputuskan untuk tidur sambil memeluk Tia. dia bener-bener pelit kalo soal begitu. Sampai kurasakan alat kelaminku berdenyut-denyut, siap untuk memuntahkan
sperma.“Mi.. Mataku tidak berkedip melihat pemandangan hebat itu. Lemas badanku dibuatnya.Tanganku yang beraksi pada payudara Fitri pun akhirnya berhenti. Gue keluaar.. Nafasnya hangat
menerpa wajahku. Ohh.., kurasakan pijatan
daging lembut itu pada kemaluanku.




















