“Gue masih ada keperluan. Bokep asia Budi hanya terdiam, sesekali memaksakan diri tersenyum. Lalu Timo menundukkan badannya dan mencium Budi. “Okay, jangan mikir yang ngga-ngga. Dan Edwin memberi tahu jawabannya. Timo lalu menarikku ke tengah ranjang, membaringkanku di sana. Seusainya, aku kembali lagi ke Budi, melanjutkan aksiku. Kedua tangannya mengarahkan kepalaku, dan dia menciumku—menciumku untuk pertama kalinya.Selagi kita berciuman tanpa kusadari Budi sudah mengambil pelumas dari dalam laci dan membawanya kemari. Aku menjantani Timo dengan penuh nafsu, kontolku sekarang maju- mundur, keluar-masuk lubang Timo yang berbulu lebat. Selang beberapa saat di tengah- tengah kediaman kita berempat, Budi bangun dari duduknya, berkata dan meninggalkan kita bertiga masuk ke dalam kamar tidur. Hisapannya membuat Budi mendesah. Bukan, paman sama keponakan, pikirku sambil mengerutkan dahi, berpura- pura seakan pertanyaan Edwin ngga masuk akal.Anehnya mereka berdua, Timo dan Edwin, seakan tidak melihat aku tadi mengerutkan dahi, mengacuhkan ekspresiku begitu saja.
