kugendong tubuh dewi ke ranjang dan kuletakkan di sudutnya. Bokep colmek “siapa namamu?”
“budi” jawabku sambil bertanya juga siapa namanya, dan ternyata dia bernama dewi. “Ahh, aauu” bless tanpa hambatan burungku segera bersarang ke vaginanya. “mm baiklah, ada jas hujannya tho?”
“iya mbak, tapi cuma satu, nanti dibelakang khan nggak kena hujan” kataku meyakinkannya, padahal dia sudah basah kuyup oleh hujan. kulihat Ina masih duduk didepan TV dan memelototinya. “wi, aku masukkan dalam yaa” kataku sambil mengocok penisku terus di dalam vaginanya
“mmhh, terrserahh” kata dewi sudah tidak jelas lagi dan croot croott, aku semburkan lahar panas ke dalam vaginanya, dewi lemas dan mungkin malah setengah pingsan. bayi dalam gendongannya sudah tertidur, dan Ina pamitan menidurkan anaknya. “Kamu suka kayak gitu ya In?” kataku menggoda. aku masuk rumah mengikuti dewi dan duduk di bangku kayu. dari pantulan kaca kulihat buah dada Ina naik turun dengan cepat. lebih dari setengah jam aku dalam posisi tradisional seperti itu, kulihat dewi sudah lemas sekali, dia sudah berkali-kali orgasme.




















