Bentar, ya.!” jawabnya pelan memintaku untuk bersabar. Bokep colmek Suara pintu kamar mandi terbuka.“Nita…” Seruku kaget karena aku melihat Nita sedang berdiri mematung di depan pintu, dengan wajah yang begitu terkejut dan memerah. Hehehe… lebay (mode on).Sembari membakar sebatang rokok, aku berpikir tentang kejadian yang barusan terjadi. Bahkan kali ini ia lebih menyeramkan dari mak lampir.CIIAAT!!PLETAK!!BAAG!!BUUG!!BAAK!!KO!! Iyaa..” jawabku spontan karena merasa kesakitan.“Ohhh, nggak papa kok Bram, kan konsernya malem. Suara pintu kamar mandi terbuka.Kulihat Nita sedang duduk di tepi kasur, tangannya sedang memegang remote AC sepertinya ia sedang mengatur suhu ruangan.Aku berjalan menghampirinya yang sedang duduk diatas kasur dengan santai seperti tidak ada sesuatu hal yang terjadi sebelumnya. Kok malah jadi dia yang sewot? “Arrrggghhh…” erangku.Clooop…. “Terus ini kita mau kemana?” aku mulai dongkol.“Anterin aku pulang, ama sekalian aku mau minta tolong benerin laptopku, kan kapan hari kamu pernah janji mau install ulang windowsnya.”“Lah, kan kamu bawa mobil, Nit?”“Tadi aku ke kampus naik gocar, mobilku lagi dibawa pak Mamat untuk diservis.”“Laah… kamu










