“Ada apa Pak Tus”, tanyaku. Link bokep Aku segera kembali masuk ke kamar dan menguncinya. Biar tambah nikmat”. Sri tidak menjawab tapi malah bertanya,
“Paak…, boleh saya masuk? “Paakk…, matanya kok nakal…, yaa…”, tapi tanpa menutupnya dan langsung saja kujawab,
“aam…, habis bagus siih…, pingin pegang…,boleh apa nggak?”, Nining hanya tersenyum sambil mencubit tanganku lalu pergi.Setelah itu kami berempat makan di tikar dan nikmat sekali rasanya makan di kebun dan setelah selesai makan, Nining pamit untuk memberi makan anaknya di rumah bibinya. Tidak terasa kami ngobrol di kebun cukup lama dan mungkin karena hawanya agak dingin dan anginnya agak keras, aku merasa seperti sedang masuk angin.Sementara Pak Tus dan istrinya membereskan sisa makan siang, aku memukul-mukul perutku untuk membuktikan apa benar aku sedang masuk angin dan ternyata benar. “Paakk…, jangaan…, itu kan kotoor..”, Sambil agak berbisik, segera kutanyakan. Nining tidak bereaksi jadi aku mempunyai kesimpulan kalau dia memang telah tidur nyenyak sekali. Sambil kurangkul lalu kukatakan pelan di dekat telinganya,
“Srii…, itu lhoo…, gara-gara kamu




















