Kembali tanganku di jalusi itu lepas. Warnii.. Bokep montok Dia menghela istriku bagai kuda tunggangannya. Dengan penisnya yang gede panjang lelaki itu ngentot mulut istriku Warni.Seperti bayi yang berangkang dengan selangkangannya pas diatas wajah lelaki itu berayun naik turun memompa mulut istriku. Naik turun maju mundur, mengayun menggelombang seperti pantat zebra liar ditengah pelariannya saat dikejar sang ‘predator’ di padang Serengeti, Afrika.Bibir Warni terkadang menyeringai pedih, terkadang lain seperti senyum yang sarat nikmat. Tangannya meremas, mencengkeram dan terkadang juga mencakar.Ciuman Warni terus turun ke perut. Dia menghunjamkan ciumannya ke leher lelaki itu. Sepertinya dia menahan kegelian. Pegangan tanganku pada kisi-kisi jendela itu luput. Berarti peristiwanya belum lama.Aku bisa pastikan ini peristiwa malam tadi. Dalam keadaan ‘gancet’ dimana tubuh yang satu lengket pada tubuh lainnya, mereka berlumatan bibir.Bibir-bibir Warni membuka dan mengatup merespon bibir-bibir lelaki itu. penisnya keluar masuk menembusi bibir indah Warni. Adduhh.. Kembali aku terayun limbung. Kecemburuanku ini justru menginginkan ‘pencurian nikmat syahwat’ ini berlangsung sukses. Tubuhnya nampak dialiri keringatnya yang
