sahutku lirih, mataku sudah mulai berat. Aku tahu dia sedang apa, walaupun badan bibi tertutup sandaran kursi panjang, dan hanya ujung kepalanya yang terlihat di pinggiran kursi, tapi melihat posisi paman yang duduk di hadapannya, dengan bagian atas tanpa penutup, aku tahu dia sedang menggauli bibi.Paman sepertinya lebih konsentrasi dengan bibi daripada adegan di TV. Bokep stw begitu komentar dari paman. Itu sudah tugasku sebagai seorang paman. Sekarang kamu nurut sama bibi. Dia menyindirku.Ah, bibi jahat. tanyaku memancing.Bibi tampak kaget, tapi lalu tertawa. Bibi tak berkedip menatap burung mudaku. Badanku terlalu capek untuk sekedar bangkit dan berjalan. Meski aku sudah sering meminta, bibi tidak pernah mengabulkannya. tapi untuk malam ini, terpaksa aku menolaknya. Bibi tidak memakai celana dalam. katanya.Baru dua kali kok, Bi. Tapi tidak mungkin aku berkata seperti itu. Aku tak merasa takut sama sekali, karena kata paman, paling bibi merasa mimpi basah.Malam itu, kusetubuhi dia lima kali. Paman pun berangkat sambil diantar bibi sampai gang depan.***Hari itu dan beberapa hari




















