Ia berlutut mengelap paha bagian belakang. Aku jelas mendengarnya dari sini.Kembali ruangan sepi. Bokep asia Ketika menjangkau pantatku ia agak mendekat.Bau tubuhnya tercium. Masih menutupi diri dengan tabloid. Ia malah melengos. Ke bawah lagi: Tidak. Tangannya halus. Lihatlah, masak ia begitu berani tadi menyentuh kepala Junior saat memijat perut.Ah, kini ia malah berlutut seperti menunggu satu kata saja dariku. Ya tidak apa-apa, hitung-hitung olahraga. Masih menutupi diri dengan tabloid. Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung di kapstok. Bodoh amat. Aku tiduran sambil baca majalah yang tergeletak di rak samping tempat tidur kecil itu. Yes. Lho, salon kan tempat umum. Ia tidak melanjutkan kalimatnya.Aku tersenyum. Aku terpejam menahan air mani yang sudah di ujung. Bibirnya sedang tidak terlalu sensual. Mobil melaju. Ia memulai pijitan. Sudahlah. Suara pletak-pletok mendekat.“Ayo tengkurap..!” kata wanita setengah baya itu.Aku tengkurap. Itu artinya ia tidak mau diganggu.




















