Begitu banyak dan kental sekali.”Ahh,” Anis yang sama sekali tidak menyangka kalau Safiq akan keluar secepat itu, jadi sangat kaget. Bokep arab Safiq memberikannya dengan takut-takut, ”M-maaf, Mi.” gagap bocah kecil itu. Semuanya berubah saat Anis menerima surat panggilan dari sekolah keesokan harinya. Ia kini hamil, sudah jalan 2 minggu. ”Kamu kangen ini kan?” tanyanya sambil tersenyum manis.Dengan polos Safiq mengangguk dan mulai meremas-remas pelan. Pelan Anis mulai merasakan bibir kemaluannya terdesak menyamping. “Iya, Mi.” Safiq ikut tersenyum.Anis mengocoknya sebentar agar benda itu makin cepat kaku dan menegang. Safiq segera memutar langkahnya, kamar mereka memang berseberangan.Di dalam, tanpa menunggu lama, Safiq segera menelanjangi diri. Mulutnya menghisap begitu rakus dan kencang, hingga dalam beberapa menit, membuat sang bunda jadi benar-benar tak tahan. Anis pasrah saja saat bibir kemaluannya mulai disentuh oleh Safiq, dari mulai jilatan yang sopan hingga semakin lama menjadi semakin gencar. Anis merasakan Safiq membuka bibir kemaluannya dengan dua jari. Tapi mulai sekarang, jangan nenen sama Umi lagi, kamu sudah besar.”
