“Pelan maas..”, ujarnya kali, padahal aku merasa sudah melakukannya dengan pelan dan hati-hati. Bokep viral terbaru Aku hanya ingin memelukmu tanpa ada rasa takut, itu saja. Namun sebelum pulang aku masih sempat menikmati bibir Eksanti sekali lagi waktu berdiri di samping pintu. Lututnya ditekuk sehingga celananya agak naik ke atas membuat pahanya semakin terpampang lebar. Mas yang tanggung jawab, yaa..”, katanya menuntut penjelasanku lagi. Mungkin, ketika bersama Yoga, dia jarang mendengar permintaan yang terlalu to the point begitu. Nafasnya tidak teratur ketika lidahku memilin lidahnya. Telapak langsung menyentuh bibir kewanitaannya yang sudah merekah basah. Eksanti merintih dan mengeluarkan erangan-erangan kenikmatannya. Aku tidak perlu menarik keluar batang kejantananku lagi, karena secara spontan Eksanti juga menarik pantatku kuat untuk tubuhnya, berulang kali.Mulutku yang berada di belahan dada Eksanti memasang kuat kulit putihnya, sehingga meninggalkan bekas disana. Dalam posisi yang sudah sama-sama, kecuali Eksanti yang masih mengenakan celana di dalamnya, berdua di dalam sebuah kamar di tepi laut yang romantis, dapat dibayangkan apa yang akan terjadi.




















