Antara kaget dan malu aku menghardik mereka berdua bagai seorang kakak yang marah pada adik-adiknya.“Ngapain kamu berdua disini.. Tapi ya..” sesaat dia bingung untuk melanjutkan ucapannya itu. Bokepindo Aku kemudian membuka kedua pahaku dan menginjakkan kakiku di pegangan kursi tempat Bramanto duduk.“Tolong lepaskan stokingnya” ujarku memerintahnya.Rupanya suaraku dalam keadaan seperti ini membuat Bramanto seperti terhipnotis sehingga tanpa basa-basi lagi dia menuruti permintaanku. Matanya tampak setengah melotot dan berulang kali jakunnya naik turun menelan ludah ketika sepasang betis yang indah mulus terekspose di depan matanya. Itu reaksi yang kunantikan!Sejenak aku memandangi sosok gempal yang nampak rikuh di depanku. Masuk aja” aku mengundangnya masuk.Saat yang bersamaan tanpa diundang semua stimulasi yang kuterima hari ini turut memasuki pikiranku dan menentukan keputusan buatku.“Kebetulan aku lewat dan melihat ruangan ibu masih terang.. “Tutup mulutmu dan turuti permintaanku” kataku dengan suara pelan dan halus. “Tutup mulutmu dan turuti permintaanku” kataku dengan suara pelan dan halus. “Berarti kamu juga sudah sering nyelinap masuk kesini buat ngintip mereka” kataku




















