Jam menunjukkan sekitar pukul
16.30, kami bersiap pergi. Selain suka rokok, katanya dia
juga suka minuman keras. Bokep korea Yeyen,
Lenny, dan aku yang belum bisa
berenang cuma berputar-putar saja di
pinggiran, sedangkan Mas Zani
berkelana ke sana ke mari dengan
bebasnya. Jam menunjukkan sekitar pukul
16.30, kami bersiap pergi. Karena aku sangat
terangsang, aku mulai meraba-raba
diriku sendiri. “Don, kamu mau ikut renang?”. Di rumah kami langsung
mempersiapkan segala kebutuhan
renangnya. “Pelan-pelan yach..”
, bisik Yeyen
mesra. Ternyata Lenny ini masih SMU kelas 2. Ternyata
dia baru kenal Yeyen dua minggu,
dan pertemuan pertamanya di kolam
renang. Ahh..,
aku benar-benar merasa serba salah
waktu itu, dan mereka tidak
mengacuhkanku sama sekali. Sementara
tangannya meraba-raba payudara
Yeyen yang aduhai, “Hmhmhhm..,
Hmhmhmh..” Mereka berdua terus
mendesah keenakan. Di luar, aku duduk-duduk saja di
ruang tamu sambil ngobrol dengan
Lenny dan teman-temannya yang
kebetulan ciban semua. Setelah segar, aku hampir tidak
percaya waktu keluar ternyata
mereka masih saja bermesraan
bersetubuh. Akhirnya Yeyen mulai membuka
risleting Mas Zani, pertamanya pelan
sekali, namun tiba-tiba “wrett” ditarik
dengan cepat sekali sehingga Mas
Zani kaget, matanya terbuka
sebentar, lalu tersenyum dan merem
kembali, sedangkan kedua
tangannya mengelus-elus rambut
Yeyen.
