Semua kegaduhan itu, tak lagi kami hiraukan. Bokep Tangannya pun tak mau tinggal diam. Karena kedua tanganku menopang berat tubuhku supaya tak menabrak badan Ogie, aku menjadi sama sekali tak berdaya ketika pramusaji itu mulai meremas dan mempermainkan payudaraku. Asal? “Huuffhhh…” Aku melihat batang kemaluan lelaki lain tepat di depan hidungku. “Benar-benar berbeda dengan penis mas Andri suamiku, yang jika setelah orgasme, perlu waktu puluhan menit untuk dapat kembali mengeras seperti ini.…” batinku.“Ooouuuhh… enak banget dek kocokan jemari lentikmu…” lenguh mas Manto. Buru-buru, kuserahkan kembali handphone Ogie ke suami baruku dan kutelungkupkan kedua telapak tanganku pada payudaraku, berusaha menutupi gundukan daging yang tumbuh didadaku.“Kok teteknya ditutup dek?” gausah malu-malu ah…” ujar mas Manto yang melihatku sedikit malu, langsung meletakkan handphone Ogie di lantai dan bergerak kebelakang tubuhku lalu memelukku erat. “Mau ngerasain lembutnya daging tetek kaya gini…?”
“Mas udah ah… “ bisikku malu pada mas Manto.




















