Cepetan!”“I iiya, tante.” dgn agak ragu, aku mulai meraba pantat itu, kuelus-elus perlahan, terasa halus sekali. Aku tdk melanjutkan kuliahku, tp aku membantu Mbak Hesti menjalankan cafénya yg sdh membuka cabang. Bokep hd Kulihat bentuk tubuhnya tinggi besar, montok, pantat besar, buah dada jg montok, dgn rambut panjang yg dicat coklat.Setelah melepas sepatu dan helm, aku pun duduk di sofa seperti yg diperintahkan olehnya.“Jadi loe suka liat pantat gue? Kepalaku ditarik dan ditempelkan di kemaluanya. Ini gang buntu, cuma rumah gue yg ada di sana.”
Setelah kuperhatikan, memang ternyata tdk ada jalan pada gang itu.“Tp ngga mau ngerampok kok, tante.” aku coba berpikir mencari alasan lain.“Nah, terus loe mau ngapain?!” nadanya masih tinggi.“Ngga ada maksud apa-apa kok tante, sumpah!”“Mendingan jujur aja deh loe, atau gue teriakin maling!” nadanya mengancam.Mati dah gue kalau sampai diteriakin maling trus di massa.“I-iya, tante… Aku memang ngikuti tante, tp ngga maksud ngikuti tantenya…”“Terus apanya yg loe ikutin?!”“Eh, anu… pantatnya…” jawabku sambil meringis malu.“Kurang ajar banget loe!”“Tp tante jg










