Itu…”, aku berbisik agak ragu, sambil menunjuk ke gudang di sebelah toilet ini.Jenny memandangku heran, lalu ia melangkah ke arah pintu gudang itu.“Jennn”, aku berbisik kaget sambil menarik Jenny, karena pintu itu memang agak terbuka, kuatirnya Jenny akan terlihat oleh orang yang ada di dalamnya. Tubuhku rasanya bergetar.“Udah dong Jen…”, keluhku ketika Jenny dengan nakal melesakkan tissue itu sedikit ke dalam liang vaginaku. Bokep jepang Selain itu aku juga takut ketahuan kalau berlama lama mengintip. Orgasmeku sudah mereda, dan aku membuka mulutku begitu penis itu sudah ada di depan mulutku. Aku mulai menderita dalam kenikmatan yang amat sangat ini, keringatku makin bercucuran membasahi sekujur tubuhku. Benar benar biadab, ia memberikan aku pada dua siswa yang sama sekali tak aku kenal ini. Kini lidahnya sudah melesak memenuhi liang vaginaku, dan lidah itu bergerak seakan mengorek dinding liang vaginaku. Ia melanjutkan mencumbuiku, menyibakkan rambutku yang hari ini aku ikat, dan mencium belakang leherku. Akhirnya aku melenguh,”Nggmm…”. Aku tahu aku sudah kembali berada dalam kekuasaannya.Aku