Kurasakan di mukaku benda tadi belum beranjak, dan begitu kubuka mataku, aku baru sadar bahwa benda yang menibanku tadi adalah tubuh Novi yang didorong oleh Desi, sedangkan yang ada dimukaku adalah bukit kembarnya. Emi melenguh dengan hebat saat itu terjadi.“Udaahh… masuukk yaa paak?” Desah Emi.“Aku udaah.. Bokep jilbab Cape hati yang semalem juga jadi ilang gara-gara ketawa melulu.” Tiba-tiba Novi yang duduk disampingku angkat bicara.“Cape hati yang semalem kenapa Nov?” tanyaku dengan bingung.Dari spion tengah, aku bisa melihat Desi yang duduk di belakang Novi tertawa nakal, sedangkan Emi tersenyum tipis.“Biasa lah pak. Desi dan Emi pun ikut setuju, walaupun sebenarnya konsentrasi mereka di hal itu kurang. Mendapat rangsangan di bibir dan penisku, keringatku semakin deras mengalir, sama halnya juga dengan Emi. Pastinya jago juga nih melayani laki-laki di tempat tidur. Dari dulu aku benci yang namanya perempuan kalo ngumpul. “Sii..




















