Namun apa yang terjadi? Sementara teman-temannnya bersepatu bagus.“Maafkan aku Maryam,” pinta hatiku.“Krek…,” suara pintu terdengar dibuka. Bokepindo Kuperhatikan sepatu yang berjumlah delapan pasang itu satu persatu. Air mataku jatuh tanpa terasa. Selera makanku mendadak punah. Ucap isteriku kalem.“Iya. Motorku sudah sampai di tempat isteriku mengaji. “Ya sudah, kalau Abi sibuk, Ummi naik bis umum saja, mudah-mudahan nggak pingsan di jalan,” jawab isteriku. Harus bisa masak, nyetrika, nyuci, jahit baju, beresin rumah?”Belum sempat kata-kataku habis sudah terdengar ledakan tangis isteriku yang kelihatan begitu pilu. Ah, kenapa pula aku lupa bahwa Allah menyuruh para suami agar menggauli isterinya dengan baik. Dan tentu, ketika pulang benak ini penuh dengan jumput-jumput harapan untuk menemukan baiti jannati di rumahku. Sungguh, baru kali ini aku melihat isteriku segirang ini. Subhanallah … Alhamdulillah…********Bi…, siang nanti antar Ummi ngaji ya…?” pinta isteriku. Isteri shalihah itu tidak cengeng,” bujukku hati-hati setelah melihat air matanya menganak sungai.“Gimana nggak nangis! Katanya mau jadi isteri shalihah? Motorku sudah sampai di tempat isteriku mengaji.




















