“Saya….”, belum sempat menjelaskan lalu ternyata ranti pun keluar,
“Udin?”, ibu ranti sedikit lega karena anaknya mengenaliku. Bokep stw “ranti?”, kubaca KTPnya.“Ya sudah, pendidikan lebih penting, nanti saja mbak sempat baru bayar…”, kataku sambil menyimpan KTP dan nomor hp nya ke dalam lacu meja.Setelah selesai mengganti ban dalamnya, akhirnya ranti pamit dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Melihat itu Anti langsung pucat, ia seperti tidak menerima semua ini. Akhirnya aku menyetujuinya. Nama saya Udin, seorang pria dengan wajah yang cukup sangar, dengan kulit hitam dan tatto yang hampir memenuhi sekujur tubuh. “Oh, orang bengkel?”, ibunya ternyata sudah mendengar cerita ranti. Dari wajahnya yang senduh, menyiratkan dia gadis Jawa tulen. Namun, cinta kami akan terus aku kenang hingga akhir hayat. Dan kita sebagai pria yang berekonomi bawah, apa tidak pantas mendapatkan yang namanya CINTA?Sebelum memulai kisah cintaku yang kedua kali, perkenankan aku memperkenalkan diri.