Keringatnyameleleh seperti yang kulihat sekarang. Bokep indo Ya, seseorang toh dapat saja lupa padasesuatu, juga pada sapu tangan. Dadaku tibatiba berdegupdegup.Bang, Bang kiri Bang..!Semua penumpang menoleh ke arahku. Kring..!Mbak Wien, telepon. kataseorang wanita setengah baya di depanku pelan.Aku tersentak. katanya.Kini ia tidak malumalu lagi menyelinapkan jemarinya kedalam celana dalamku. Ini garagara ibukumenyuruh pergi ke rumah Tante Wanti. Matanyadikerlingkan, bersamaan masuknya mobil lain dibelakang angkot. Ah segar. Lalu memegangpahaku, Yang mana..?Yes..! Ada dipan kecilpanjangnya dua meter, lebarnya hanya muat tubuhkudan lebih sedikit. Jari tangan mulai dingin. Ya nggak apaapa, katanya menjawab telepon.Siapa Mbak..? Tetapi sejak tadi aku tidakmelihat wanita yang lehernya berkeringat yang tadimengerlingkan mata ke arahku. Ada sekatsekat,tidak tertutup sepenuhnya. Yes.., akhirnya. pintanya penuh manja.Tetapi mendadak bunyi telepon di ruang depanberdering. Aku masih ingat sepatunya tadi di angkot. Aku jelas mendengarnya dari sini.Kembali ruangan sepi. Paling tidak ada untungnya juga ibu menyuruhbayar arisan.Mbak Wien.., gumamku dalam hati.Perlu tidak ya kutegur?
